Pemilihan suatu metode sangat penting dalam
pelaksanaan suatu proyek konstruksi karena metode pelaksanaan yang tepat dapat
memberikan hasil yang maksimal terutama jika ditinjau dari segi biaya maupun
waktu. Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat dalam dunia
konstruksi, para pengelola proyek memungkinkan untuk memilih salah satu metode
pelaksanaan konstruksi tertentu dari beberapa alternatif metode pelaksanaan
konstruksi yang ada. Salah satu metode pelaksanaan konstruksi yang dapat
digunakan adalah beton pracetak, dimana balok, kolom, tiang pancang dan
sebagainya dicetak terlebih dahulu sebelum dipasang. Beton pracetak dianggap lebih ekonomis
dibandingkan dengan pengecoran di tempat dengan alasan mengurangi biaya
pemakaian bekisting, mereduksi durasi pelaksanaan proyek sehingga overhead
yang dikeluarkan menjadi lebih kecil. Selain itu, bekerja di permukaan tanah
jauh lebih mudah dan lebih aman untuk dilakukan, seperti cetakan, pengecoran,
perapian permukaan, perawatan dan penggunaan bekisting yang dapat berulang kali
(Wulfram, 2006).
Pengangkatan balok U-Shell menggunakan tower crane akan mempengaruhi momen yang bekerja pada balok sebelum
balok dirangkai di struktur. Balok U-Shell harus didesain
sedemikian rupa dengan memperhitungkan beban dan momen yang bekerja saat
pengangkatan. Pengangkatan balok U-Shell
harus memperhatikan posisi tali/kabel pengangkat sebagai tumpuan dari tower crane, karena jika posisinya tidak
diperhitungkan maka akan dapat membuat balok pada tumpuan pecah atau balok
tidak seimbang pada saat pengangkatan.
Posisi pengangkatan
biasanya direkomendasikan oleh pabrik precast
tetapi karena balok precast U-Shell dibuat langsung di lokasi proyek
maka perlu diperhitungkan kembali posisi yang optimal dalam pengangkatan balok
U-Shell.
Balok U-Shell dibuat di lokasi
proyek dan cara pengangkatan balok precast umumnya direkomendasikan dari
pabrik. Sedangkan balok U-Shell dibuat di lokasi proyek maka perlu dihitung
jarak angkat agar balok tersebut pada saat dipindahkan tidak terjadi kerusakan
akibat momen. Perhitungan pengangkatan balok U-Shell dilakukan dengan beberapa
alternatif yaitu dengan posisi tumpuan 1/3L, tumpuan 1/4L dan tumpuan xL.
Hasil perhitungan momen dengan melakukan penelitian terhadap 2 jenis balok U-Shell menunujukkan nilai momen untuk masing-masing alternatif yaitu pada balok dengan dimensi 350 mm x 800 mm posisi
1/3L M1 sebesar -1242 Kgm dan M2 sebesar -931,5 Kgm, pada posisi 1/4L M1
sebesar -698,63 Kgm dan M2 sebesar 0, pada posisi 1/5L M1 sebesar -478,97 Kgm
dan M2 sebesar 480,64 Kgm. Sedangkan untuk balok dengan dimensi 300 mm x 700 mm
posisi 1/3L M1 sebesar -460,8 Kgm dan M2 sebesar -345,6 Kgm, pada posisi 1/4L
M1 sebesar -256,2 Kgm dan M2 sebesar
0,pada posisi 1/5L M1 sebesar -177,7 Kgm dan M2 sebesar 178,32 Kgm.
Dari tiga alternatif
maka didapatkan posisi pengangkatan yang efektif yaitu pada posisi 1/5L.
Ditulis dan diteliti oleh : A. Hamidi, ST
Komentar
Posting Komentar