Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Ketika Amerika Menangis Ketakutan Kepada Indonesia

Negara digdaya itu dibikin malu Indonesia ketika pilotnya, Allen Pope ditembak jatuh di pulau Morotai. Lebih malu lagi, karena dengan tertangkapnya pilot itu, kedok AS dan CIA akhirnya terbuka. Kedok yang membuktikan AS melalui CIA sudah main api dengan petualangannya di balik pemberontakan separatisme di Indonesia. Termasuk juga infiltrasi AS yang mempersenjatai para pemberontak itu. Ini yang bikin Bung Karno geram, dan mulai memainkan kartu trufnya. Bung Karno yang tadinya dikerjai Amerika, sekarang balas mengerjai Amerika. Bung Karno sadar, tertangkapnya Allen Pope mendongkrak posisi tawar Indonesia di hadapan Amerika. Cerita selanjutnya adalah bagaimana Ike dan John F. Kennedy jadi repot dibuatnya.  Inilah moment bersejarah ketika Indonesia yang miskin untuk pertama kalinya punya posisi tawar tinggi di hadapan “juragan kaya”, Amerika. Bung Karno tidak cuma menuntut Amerika mesti minta maaf. Tapi masih ada sederet permintaan lain yang bikin Amerika “maju kena, mundur k

Budaya Balimau Kasai yang salah artikan

Asal Muasal Balimau Kasai Menurut penuturan yang diceritakan secara turun temurun, kata Balimau, berasal dari digunakannya jeruk nipis (bahasa Minangnya limau) pada saat keramas untuk membersihkan kulit kepala dan rambut dari kotoran dan minyak yang berasal dari keringat. Sedangkan untuk menghitamkan rambut, biasanya mereka menggunakan  air  rendaman abu dari merang yang sudah dibakar. Mereka (nenek moyang) menggunakan semua itu, karena pada zaman tersebut belum ada shampo seperti sekarang ini. Tradisi Balimau kasai dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Pada dasarnya, ini adalah mandi keramas biasa yang dilakukan umat muslim melayu dengan tujuan dan niat agar jiwa dan raga benar benar bersih sebelum memasuki bulan Ramadhan. Beberapa pemerintah kabupaten/kota daerah seperti di Sumbar maupun Riau  sudah mulai terlibat dalam perhelatan sekali setahun ini. Biasanya satu hari menjelang memasuki ramadhan berbagai tempat yang menjadi lokasi acara balimau kasai dipenu

OMBAK BONO yang mendunia

BONO atau Gelombang Bono adalah fenomena alam yang biasa terjadi karena disebabkan pertemuan arus pasang air laut dengan arus sungai dari hulu menuju hilir. Kata Bono sendiri menurut Wak Soma Tokoh Masyarakat Teluk Meranti berasal dari sebuah cerita pada dulu kalanya, cerita ini telah menjadi cerita secara turun temurun, pada dulu kala orang Pelalawan (Kerajaan Pelalawan) pergi berbelanja ke Malaka, saat itu mereka menggunakan tongkang, sesampainya di Laut Embun (Teluk Meranti) Tongkang yang mereka gunakan kandas terkena gelombang pasang. Lalu mereka kembali ke Pelalawan dan melapor kepada Raja Pelalawan bahwa tongkang mereka kandas dan tidak bisa melanjutkan perjalanan, tetapi raja Pelalawan tidak percaya begitu saja dengan omongan warganya, kemudian Raja Pelalawan mengutus beberapa orang untuk ke Teluk Embun untuk membuktikan apakah benar apa yang dikatakan warganya dan juga diikuti oleh beberapa orang sebagai saksi yaitu Anak Raja Pelalawan, Anak Raja Ranah Tanjung