Langsung ke konten utama

OMBAK BONO yang mendunia








BONO atau Gelombang Bono adalah fenomena alam yang biasa terjadi karena disebabkan pertemuan arus pasang air laut dengan arus sungai dari hulu menuju hilir. Kata Bono sendiri menurut Wak Soma Tokoh Masyarakat Teluk Meranti berasal dari sebuah cerita pada dulu kalanya, cerita ini telah menjadi cerita secara turun temurun, pada dulu kala orang Pelalawan (Kerajaan Pelalawan) pergi berbelanja ke Malaka, saat itu mereka menggunakan tongkang, sesampainya di Laut Embun (Teluk Meranti) Tongkang yang mereka gunakan kandas terkena gelombang pasang. Lalu mereka kembali ke Pelalawan dan melapor kepada Raja Pelalawan bahwa tongkang mereka kandas dan tidak bisa melanjutkan perjalanan, tetapi raja Pelalawan tidak percaya begitu saja dengan omongan warganya, kemudian Raja Pelalawan mengutus beberapa orang untuk ke Teluk Embun untuk membuktikan apakah benar apa yang dikatakan warganya dan juga diikuti oleh beberapa orang sebagai saksi yaitu Anak Raja Pelalawan, Anak Raja Ranah Tanjung Bunga (Langgam), Anak Raja Pagaruyung, Anak  Raja Gunung Sahilan, Anak Raja Macam Pandak. 

Apabila kemudian tidak terbukti omongan Para warganya yang mengatakan kapal mereka telah kandas,maka sang Raja akan memberikan hukuman mati kepada Sang Juru Kemudi tongkang . Sesampainya mereka di Teluk Embun mereka menemukan gelombang pasang dan tongkang mereka juga kandas, kemudian Anak Raja Pelalawan berkata  kepada juru kemudi Tongkang "Iya bono gelombang pasang kata kamu" (Ternyata Benar yang kamu katakan). Bono sendiri adalah bahasa Pelalawan yang berarti benar.

Bagi dunia peselancar (surfer) maupun wisatawan dari luar, Ombak Bono Kampar adalah sebuah penemuan yang mengagumkan bahkan para selencar dunia mengungkapkan luar biasa untuk "Bono Kampar", seperti diungkapkan oleh Chris Mauro dalam tulisannya yang  dimuat GrindTV.com :  “A dreamlike wave found in an Indonesian river is stunning surf world (sebuah gelombang impian yang ditemukan di salah satu sungai di Indonesia memukau dunia selancar),” tulis . Tulisan Mauro itu sendiri lantas merujuk pada apa yang ia sebut ‘penemuan luar biasa’ oleh tim (ekspedisi) Rip Curl baru-baru ini, yang menurutnya “mungkin tak tertandingi” (may be unrivaled).


Dulu Ombak Bono atau gelombang Sungai Kampar sebagai sosok yang menakutkan, tetapi kini justru menjadi Wisata Andalan bagi Pelalawan dan juga Provinsi Riau. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pelalawan  Bapak Bakhtiar Ismail, Gelombang Bono atau Ombak Bono Sungai Kampar ini telah banyak menarik perhatian wisatawan Domestik maupun mancanegara.

Bono biasanya terjadi pada setiap tanggal 10-20 bulan Melayu dalam tahun Arab yang biasa disebut penduduk sebagai "Bulan Besar" atau "Bulan Purnama". Biasanya "gelombang Bono" atau "Ombak Bono" yang besar terjadi pada tanggal 13-16 bulan Melayu tahun Arab tersebut. Gelombang yang terjadi biasanya akan berwarna putih dan coklat mengikut warna air Kuala Kampar. Selain itu, Bono juga terjadi pada setiap "bulan mati" yaitu akhir bulan dan awal bulan (tanggal 1) Tahun Arab.

Lokasi Ombak Bono atau gelombang Bono Sungai Kampar dapat kita jumpai di Sungai Kampar Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan. Ada beberapa titik yang biasa digunakan masyarakat sekitar untuk melihat Ombak Bono salah satunya adalah Tanjung Sebayang atau Tanjung Bayang-Bayang, Di Tanjung Sebayang ini Pemerintah kabupaten Pelalawan telah menyediakan sebuah Pondok untuk masyarakat yang ingin menikmati Gelombang Bono. Konon di Tanjung Sebayang ini terdapat sebuah Istana yang megah dan cantik,namun istana ini tidak dapat dilihat dengan kasat mata, Istana ini merupakan istana makhluk halus yang dikenal dengan nama  Bunian.

Ombak Bono atau  Gelombang Bono (Bono Wave) terjadi ketika saat terjadinya pasang (pasang naik) yang terjadi di laut memasuki Sungai Kampar. Kecepatan air Sungai Kampar menuju arah laut berbenturan dengan arus air laut yang memasuki Sungai Kampar. Bono akan terjadi hanya ketika air laut pasang. Dan akan menjadi lebih besar lagi jika pada saat air laut mengalami pasang besar (bulan besar) diiringi hujan deras di hulu Sungai Kampar. Derasnya arus sungai akibat hujan akan berbenturan dengan derasnya pasang air laut yang masuk ke Kuala Kampar. Awal akan terjadinya /ombak Bono/ diawali dengan bunyi gemuruh air. 

Kecepatan gelombang ombak Bono mencapai 40 km/jam. Tinggi  gelombang bono tersebut mencapai 6 meter. Bahkan ombak Bono mampu menyebabkan Banjir beberapa saat, biasanya perkampungan di Sekitar Tepi Sungai kampar akan digenangi air lebih kurang 1jam dan ketinggian air mengenangi kampung tersebut mencapai tinggi lutut orang dewasa.

Untuk mencapai Lokasi Bono ini (Sungai Kampar Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan), dari Pekanbaru Ibu Kota Provinsi Riau  terlebih dahulu kita menuju Pangkalan kerinci Ibu Kota Kabupaten Pelalawan , perjalanan menuju Pangkalan Kerinci dapat dilakukan melalui jalur darat dengan jarak tempuh sekitar 70km atau  1,5jam perjalanan. Alat transportasi umum yang bisa digunakan adalah Travel atau biasa disebut dengan superben,biaya perjalanan dari Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci sebesar Rp.20.000. Kemudian dari pangkalan Kerinci untuk menuju Teluk Meranti kita bisa menggunakan mobil rental atau mobil sewaan dengan Tarif Rp.50.000/orang dan terminal mobil rental ini terdapat di Hotel Meranti Pangkalan Kerinci. Perjalanan dari Pangkalan Kerinci ke Teluk Meranti dapat ditempuh dengan waktu 4jam. Selain itu perjalanan juga dapat dilakukan menggunakan sarana transportasi air, dari Pangkalan Kerinci (Pelabuhan di jembatan Pangkalan Kerinci) kita bisa menggunakan speedboat ke desa Teluk Meranti dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 3jam dengan biaya perjalanan Rp.150.000.

Sumber : Riau Daily Photo. com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Struktur Bangunan

DEFENISI STRUKTUR BANGUNAN Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah. Fungsi struktur adalah untuk memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah sebuah bangunan mengalami keruntuhan. Struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban. Beban-beban tersebut menumpu pada elemenelemen untuk selanjutnya disalurkan ke bagian bawah tanah bangunan, sehingga beban-beban tersebut akhirnya dapat di tahan. Sejarah Perkembangan Sistem Struktur Secara singkat sejarah teknik struktur dapat dijelaskan melalui perubahan-perubahan sistem struktur dari penggunaan desain coba-coba yang digunakan oleh Mesir dan Yunani kuno hingga sistem struktur canggih yang digunakan saat ini. Perubahan bentuk struktur berhubungan erat dengan penggunaan material, teknologi konstruksi, pengetahuan perencana pada perilaku struktur atau analisis struktur, hingga keterampilan

Apliksi GIS dalam dunia Teknik Sipil

GIS adalah singkatan dari Geographic Information System atau system informasi geografis. GIS merupakan suatu alat yang dpat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan atau saluran dan sebagainya. Data SIG dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu data grafis dan data atribut atau tabular. Data grafis adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan objek di permukaan bumi. Sedangkan data tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis tersebut. Secara garis besar, data grafis dibedakan menjadi tiga macam yaitu data titik (point), garis (line) dan area (region atau polygon). Data grafis Titik biasanya digunakan untuk mewakili objek kota, bangunan, kondisi lahan. Data Garis dapat dipakai untuk menggambarkan jalan, sungai, j

Posisi Optimal Dalam Pengangkatan Balok Pracetak menggunakan crane

Pemilihan suatu metode sangat penting dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi karena metode pelaksanaan yang tepat dapat memberikan hasil yang maksimal terutama jika ditinjau dari segi biaya maupun waktu. Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat dalam dunia konstruksi, para pengelola proyek memungkinkan untuk memilih salah satu metode pelaksanaan konstruksi tertentu dari beberapa alternatif metode pelaksanaan konstruksi yang ada. Salah satu metode pelaksanaan konstruksi yang dapat digunakan adalah beton pracetak, dimana balok, kolom, tiang pancang dan sebagainya dicetak terlebih dahulu sebelum dipasang.  Beton pracetak dianggap lebih ekonomis dibandingkan dengan pengecoran di tempat dengan alasan mengurangi biaya pemakaian bekisting, mereduksi durasi pelaksanaan proyek sehingga overhead yang dikeluarkan menjadi lebih kecil. Selain itu, bekerja di permukaan tanah jauh lebih mudah dan lebih aman untuk dilakukan, seperti cetakan, pengecoran, perapian permukaan, perawatan d