Jangan Buru-Buru Ninggalin Allah

Kadang kita karena sudah terlalu putus asa jadi berpikir macam-macam sama Allah. Beberapa minggu yang lalu saya bertemu dengan teman lama, dia cerita sama saya tentang kehidupan dia yang gak pernah ada peningkatan, hidup masih terasa susah. Pada pertemuan sebelumnya setelah mendengar cerita beliau saya ajakin dia shalat di sebuah mesjid yang jauh di ujung sebuah desa, semenjak itu dia berjanji untuk tetap akan melaksanakan shalat termasuk shalat duha.

Jujur...saya senang banget, beliau sudah bertahun-tahun menikah tapi tak kunjung punya keturunan, punya keluarga tapi seperti tak punya keluarga, perjuangan untuk melanjutkan hidup semakin susah. Dan pada pertemuan kemaren saya kembali ajak beliau untuk melaksanakan shalat zuhur tapi ternyata beliau menolaknya, saya jadi penasaran mengapa??? padahal dia sudah berjanji untuk melaksankan shalat 5 waktu.

Ternyata dia protes sama Allah karena tak kunjung juga merubah nasibnya. Saya jadi penasaran, masa dia sudah shalat, sedekah dan amalan lainnya tapi Allah tak kunjung datang untuknya. Ternyata beliau pernah melakukan zina, dess...langsung deh saya simpulkan kalau disini dia letak masalahnya "Zina".

Setelah bertahun-tahun melakukan maksiat kemudian kita menyatakan bertaubat dan berharap mendapatkan perubahan dalam hidup ini, itu wajar. Tapi terkadang ibadah yang kita lakukan belum cukup untuk menghapus dosa-doa yang pernah ada dan Allah punya cara lain untuk menghapusnya termasuk kesulitan ekonomi, gak punya keturunan dan lainnya,

Teman saya yang lain juga begitu, hidup sudah mapan, umur juga sudah cukup tapi tak kunjung juga ketemu jodoh, penyakitnya sama juga pernah berzina.

Sudahlah..,jangan mawu kalah sama si syetan 

Kalu emang sudah nyatakan tobat ya udah lanjut aja, gak usah peduliin godaan, berbaik sangka aja sama Allah, anggap aja ujian-ujian itu buat bumi hanguskan dosa.

Dulu saat awal-awal belajar iman saya juga pernah merasakan yang begitu, sekarang sih juga masih diuji dan ngerasain yang begitu tapi dosisnya yang sudah berubah, jadi lebih mudah mengontrolnya. Saya juga pernah hancur, gak punya apa-apa, gak punya kerjaan, gak bisa makan juga pernah, malahan saya nantang Allah sambil bilang "Kalau emang dengan cara ini bisa membumihanguskan dosa saya ya Allah maka perlamalah keadaan ini". Alhamdulillah makin menjadi-jadi ujiannya, berhari-hari juga saya gak makan, sebenarnya bisa aja saya pulang ke ruamah orang tua dan minta perltolongannya, tapi kan saya lagi nungguin Allah dan lagi belajar yakin sama Allah.

Padahal sudah tobat, sudah sedekah habis-habisan, sudah shalat duha, tahajud, hajat tapi BELUM dapat jawaban juga dari Allah, dengan kondisi terjepit seperti itu tidak ada pilihan buat saya selain pasrah pada yang menguasai masalah itu yaitu Allah SWT. Saya sudah terlilit hutang, harus melaksanakan resepsi pernikahan yang biayanya puluhan juta juga.

Ingat Kata BELUM pada pragrap diatas, ya ternyata emang belum, bukan TIDAK mendapatkan pertolongan Allah, dalam hitungan bulan Allah kasih nikmat yang beruntun, hutang dan biaya pernikahan Allah kasih dari pintu yang tidak disangka-sangka, bukan minta orang tua ya, eh...plus saya juga bisa temanin orang tua berangkat umrah, punya istri yang saleha lgi

Udah...gak usah mikir pasrahin aja sama Allah, jangan berbelit-belit, kadang kondisi pasrah begitu keyakinan kita sama Allah benar-benar FULL. Saat susah ingat nikmat yang sudah ada sekarang, ingat istri yang perhatian, ingat orang tua yang tetap suport, ingat badan yang masih sehat bua ibadah, pokoknya jangan mawu dikalih syetan.