Dari sebuah riwayat diceritakan seorang anak muda yang memiliki hutang 500 dirham (38 juta) pada seorang pengusaha sudah jatuh tempo. Sang pemberi hutang sudah datang menagih berkali-kali hingga akhirnya dia mengajukan tuntutan hukum dan proses pengadilanpun sudah dimulai.
Anak muda yang tak punya apa-apa tersebut hanya mengikuti apa kemauan sang pemberi hutang. Didepan sang hakim beliau dengan lantang mengatakan besok Aku akan bayarkan semua hutang. Sang hakim bertanya "Apa jaminan anda ?? Jika tidak, besok anda akan dijebloskan dalam penjara". Aku jaminkan Nabi Muhammad (yang saat itu sudah meninggal) dihadapan kalian. Hakim balik bertanya "Bagaimana mungkin anda menjaminkan Nabi Muhammad yang nyata-nyantanya sudah tiada?" Anak muda tersebut menjawab "Jika besok aku tidak bayarkan semua hutang itu maka aku bukanlah bagian dari Ummat Nabi Muhammad". Sambil bershalawat beliau ucapkan itu dan sang hakim serta sang penuntut menyetujui untuk menunggu sampai besok.
Anak muda ini pulang kerumah, istrinya keheranan kenapa masih bisa pulang kerumah yang seharusnya hari ini sudah dimasukkan kedalam penjara. Beliau berkata "Tadi aku jaminkan Nabi Muhammad hingga esok hari dan aku bershalawat kepada nabi". Sang istri menjawab "Jika memang satu shalawat bisa membebaskan engkau satu hari dari penjara wahai suami ku, maka sepanjang malam ini kita akan beshalawat kepada nabi Muhammad".
Dalam mimpi anak muda ini didatangi Nabi Muhammad dan dalam mimpi nabi memerintahkan untuk mendatangi seorang Gubernur saat itu karena beliau juga sering bershalawat dan nabi pun begitu bangga kepadanya. Esok hari anak muda ini benar-benar mendatangi gubernur tersebut dan menyampaikan apa yang didapatkannya dalam mimpi, sang Gubernur terharu mendapat berita bahwa nabi begitu bangga kepadanya hingga akhirnya dia memberikan 1000 dirham pada anak muda ini. Anak muda tersebut bergegas menemui sang hakim dan penuntut. Luar biasanya dua orang tersebut menangis tersedu di pengadilan. Sang hakim mengatakan "Tadi malam aku didatangi rasulullah, beliau begitu marah kepada ku, mengapa aku harus mengadili orang yang tidak berdaya? beliau memerintahkan kepada ku untuk membayarkan hutang mu". Begitu juga dengan sang penuntut, dalam mimpinya nabi berkata "Betapa serakahnya engkau, mengapa tidak engkau ihklas kan saja hutang 500 dirham tersebut, sementara orang yang engkau tuntut tersebut bershalawat kepada ku dan aku begitu bangga kepadanya".
Sang hakim dan sang menuntut justru memberikan masing-masing 500 dirham kepada anak muda tersebut. Anak muda ini justru terbebas dari hutang plus tambahan 2000 dirham.
Jangan putus asa, masih ada harapan...
Bagaimanapun manusia menghardik dan mencaci adukan sama pemilik dunia, shalawatin aja..
Komentar
Posting Komentar