Indonesia merupakan salah satu negara terkaya di dunia yang memiliki berjuta kekayaan alam. Indonesia sendiri merupakan negara kepaulaun terbesar di dunia yang memiliki 17.504 pulau, mulai dari pulau-pulau terbesar hingga pulau-pulau kecil yang belum memiliki nama.
Indonesia memiliki perairan laut yang luas membentang dari sabang sampai merauke, yang menghubungkan pulau-pulau tersebut. Berbagai perairan dangkal dan dalam menyediakan sumber kekayaan alam yang luar biasa bagi hidup manusia. Panjang pantai 81.000 km atau 14% garis pantai seluruh dunia, di mana 2/3 wilayah Indonesia berupa perairan laut. Luas laut kedaulatan 3.1 juta km2. Luas laut ZEE 2.7 jt km2. Zona pesisir dapat menopang kehidupan 60% penduduk Indonesia.
Namun bagaimana dengan kondisi ekonomi pangan di Indonesia?? Berikut sepintas pembahasannya:
1. Inndonesia pernah mendapatkan sebutan swasembada beras pada era orde baru. Kemudian seiring perjalanan waktu sebutan tersebut pudar bak terkikis ombak di pinggiran pantai, secepat itukah?? Ya bahkan lebih cepat, Hal ini terbukti dengan dilakukannya impor beras pada tahun 2011, total beras impor yang masuk ke Indonesia mencapai 2,5 juta ton dengan nilai USD 1,3 miliar atau setara Rp 11,7 triliun. Beras-beras impor itu berasal dari Vietnam, Thailand bahkan dari China.
2. Dari sektor garam, Indonesia masih melakukan impor terhitung sejak tahun 1998 yang berasal dari Amerika, Australia dan India. Kebutuhan garam di Indonesia rata-rata setiap tahunnya adalah 3 juta ton, tetapi produksi dalam negeri rata-rata setiap tahunnya hanya 1,3 - 1,4 juta ton.
Hal ini sangat miris jika kita kembali membuka catatan luasnya wilayah laut indonesia. Selain itu proses pembuatan garam sungguh sangat mudah, hanya dengan ditampung dengan wadah dan dibiarkan mengkristal oleh sinar matahari. Panjang pantai indonesia ternyata belum mampu membuat indonesia menjadi negara swasembada garam.
Hal ini berbanding terbalik dengan China yang mampu memproduksi garam per tahun mencapai 59,8 juta ton atau jauh lebih besar dari Amerika Serikat (AS) yang mencapai 44,5 juta ton.
Jika hal ini terus dibiarkan terjadi begitu saja apa gunanya kita memiliki daratan dan lautan yang luas dengan jumlah penduduk Indonesia sektar 240 juta jiwa yang merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar peringkat 4 dunia plus negara muslim terbesar di dunia.
Sangat tidak wajar jika Indonesia masih saja melakukan impor garam. Apakah sudah tidak ada orang pintar di negeri ini yang bisa mengolah air laut menjadi garam??Ataukah ada mafia yang bermain di tanah kita ini??
Sampai kapan bangsa kita yang besar ini bersikap seperti budak di negeri sendiri?Memiliki SDA yang melimpah tetapi Bangsa Indonesia ini tetap lesuh, lusuh dan tetap menjadi kacung bangsa lain.
Bangkitlah Indonesia
Komentar
Posting Komentar