Papua adalah sebuah provinsi yang terletak bagian paling timur indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini. Sejak tahun 2003 Papua dibagi menjadi dua provinsi yaitu bagian timur yang tetap dinamakan Papua dan bagian baratnya menjadi Papua barat. Papua memiliki daratan yang berbukit-bukit sehingga memberikan keindahan tersendiri di ujung timur Indonesia ini.
Provinsi Papua memiliki luas sekitar 319.036 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2006 mencapai 2,8 juta jiwa. Provinsi Papua merupakan satu dari tiga Provinsi yang mendapatkan otonomi khusus dari Pemerintah Pusat. Pada tahun 2013 Pemerintah mengalokasikan dana Rp. 4,77 Triliun yang digunakan untuk pembangunan Provinsi Papua.
Papua yang mengandung Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah ruah membuat banyak pihak asing yang tergoda untuk berinvestasi di tanah Papua, bahkan tak jarang mereka ingin menguasai kekayaan alam di bumi Papua. Hal ini terlihat dengan berlanjutnya perpanjangan kontrak yang pada awalnya hanya berdurasi 20 tahun tetapi hingga saat ini tidak kurang dari 50 tahun mereka menguras kekayaan alam Papua yang juga merupakan kekayaan Indonesia.
Sungguh ironi rasanya ketika kita berkunjung ke tanah Papua. Anggaran Otonomi Khusus yang dikucurkan pemerintah setiap tahun seperti tidak ada realisasinya di lapangan. Kita tidak sepenuhnya bisa menyalahkan Pemerintah pusat karna kenyataannya Anggaran selalu mengalir ke Papua.
Dari bidang pendidikan contohnya sungguh sangat memprihatinkan, anak-anak yang berusia 7 bahkan 10 tahun belum mengenyam pendidikan. Tak cukup sampai disitu saja, bangunan sekolah yang sungguh tidak layak jika dinamakan sebagai tempat untuk belajar. Ini adalah salah satu sekolah yang baru saja dianggarkan oleh pemerintah dengan dana tidak kurang dari 1 M, tetapi pembangunannya hanya sebatas tampilan kandang kambing yang akan roboh hanya dengan ditiup secara bersama-sama anak Papua.
Belum lagi dengan kondisi anak-anak di Papua. Mereka lebih senang jika berada di kebun dari pada menuntut ilmu di sekolah. Bahkan mungkin mereka tidak tahu siapa Presiden mereka sekarang ini dan apa nama negara ini. Canggung bagi mereka ketika bisa menggunakan seragam sekolah yang telah digunakan anak-anak di belahan indonesia lainnya. Dari data yang didapat banyak anak-anak Papua yang tidak bisa membaca.
Melihat dari jauh kondisi Papua saat ini saya ingin berpendapat bahwa ada muatan politis di tanah Papua, Provinsi yang kaya ini sengaja dihalang-halangi dalam segi pembangunan, pendidikan dan transportasi agar keinginan salah satu organisasi mampu terwujud. Kita bisa lihat bagaimana jalan di Papua dipenuhi jalan yang terjal dan berbatu, tak seindah jalan di Jakarta yang mulus dengan lapisan aspal, bangunan pendidikan yang sepantasnya dinamakan kandang kambing, ditambah lagi dengan kondisi anak-anak Papua yang buta aksara.
Ini adalah suara seorang putra bangsa yang sedang merenungkan negara kaya yang dinamakan Indonesia. Bangga ketika melihat senyum anak Papua, sekarang mereka telah berani memegang pensil dan buku, secercah harapan pun kembali menggelora, harapan bagi anak bangsa "untuk dapat mengerti apa itu angka dan apa itu huruf".
Jika Pemerintah setiap tahun mengalokasikan dana Triliunan rupiah untuk tanah Papua, lalu kemana uang yang telah dialirkan itu ??? Apakah dimakan tikus ??? Tanyalah pada rumput yang bergoyang.
Selamat HUT RI ke 69 !!!
Komentar
Posting Komentar